Surveyor Di Pedalaman Papua

Salam kenal para bloger, kali ini saya akan menceritakan sebuah catatan pengalaman kerja di papua.
Pekerjaan soil investigation merupakan salah satu bagian dari proyek Palapa Ring Timur yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai Proyek Strategis Nasional. Pekerjaan ini diadakan dalam rangka perencanaan pembangunan tower telekomunikasi di daerah Papua dengan tujuan penelitian kondisi tanah melalui hand boring dan sondir. Lokasi pekerjaan merupakan kawasan Pegunungan Tengah Papua yang relatif sulit diakses dan kondisi keamanan yang tidak begitu stabil. Lintasan akan memasuki daerah terpencil melalui jalur udara dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menembus hutan dataran tinggi untuk sampai di lokasi penelitian soil investigation.


 Pengerjaan soil investigation repeaterC-8 yang dilakukan oleh tim yang berjumlah 3 orang yang terdiri dari satu team leader, satu geologis dan satu anggota yang masing-masing memiliki tugas tersendiri. Sebelum melakukan survey soil test, tim menyiapkan berbagai persiapan yang dimulai pada tanggal 14 Agustus di Bandung tempat berkumpulnya seluruh tim besar yang berjumlah 15 orang. Persiapan tim dimulai dengan melengkapi perlengkapan pribadi berupa peralatan standar untuk melakukan perjalanan alam bebas dan perlengkapan tim untuk berbagai kemungkinan dalam melakukan survey soil test diwilayah di pegunungan Papua Tengah.


Keberangkatan Tim. (Bandara Wamena)

Pergerakan tim menuju titik site repeater C-8 dimulai pada tanggal 28 Agustus 2018. Pada pukul 07.30 dari Wamena tim menuju Desa Pija, Distrik Pija di Kabupaten Nduga yang merupakan aksesterdekat menuju siterepeater C-8. Tim menggunakan pesawat PilatusPorter yang disewa melalui perusahaan transportasi Susi Air di Wamena. Tim membawa beban sebanyak 480kg berupa bahan makanan yang disediakan untuk tim dan porter dan alat survey soil test berupa sondir ringan dan hand-bor. Perjalanan dari Wamena menuju airstripYeretma, Desa Pija memakan waktu 15 menit dengan jarak sekitar 40kmkearahselatan kota Wamena. 




Tim di airstripYeretma
Tim survey tiba di airstripYeretma, Desa Pija pada pukul 08.30 dan disambut dengan ramah oleh masyarakat sekitar airstrip Desa Pija. Tim memindahkan seluruh barang maupun logistik dari airstrip ke rumah pendeta Ishak didekat airstrip. Selanjutnya tim bergerak menuju tempat dari tetinggi setempat yaitu kepala desa ataupun kepala suku untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangan kami serta meminta izin agar diperbolehkan tinggal dan melakukan kegiatan di wilayah tersebut. Setelah mendapat izin dari ketua suku selanjutnya tim kembali ke tempat menginap dimana semua barang dan peralatan tim berada di rumah bapak pendeta Ishak. Selanjutnya tim melakukan sosialisasi mengenai keperluan dan kegiatan serta maksud dan tujuan tim yaitu melakukan survey soil test untuk pembangunan tower sinyal di dekat desa mereka serta menyampaikan kebutuhan kami akan bantuan porter/tenaga bantuan orang dari masyarakat setempat.





Pada hari yang sama kami melakukan sosialisasi kepada warga sekitar mengenai tujuan kedatangan tim di desa Pija dan membutuhkan bantuan masyarakat agar kegiatan survey tim dapat terlaksana. Tim menyampaikan bahwa kedatangan kami untuk melakukan survey pembangunan tower sinyal untuk kepentingan masyarakat setempat dan membutuhkan bantuan masyarakat berupa porter untuk membantu kami mengantar sampai ke lokasi repeater C-8. Informasi yang diberikan tim disambut baik dan masyarakat menyetujui untuk membantu tim melakukan survey dengan biaya yang telah disepakati bersama. Selanjutnya tim makan dan berinteraksi bersama-sama warga untuk mempererat hubungan sosial antara tim dan masyarakat setempat.


                  (Sosialisasi dan makan bersama warga Desa Pija)





           

Pada hari kedua yaitu tanggal 29 Agustus 2018, pukul 06.00 pagi tim bersama dengan masyarakat yang akan membantu melakukan sarapan pagi bersama-sama. Selanjutnya tim melakukan persiapan dan pengecekan peralatan, setelah itu tim melakukan koordinasi dengan masyarakat mengenai rute dan lokasi dari titik repeater C-8 serta rencana perjalanan agar tidak terjadi missedkomunikasi dilapangan. Tim bergerak menuju titik repeater C-8 pada pukul 08.30 pagi bersama dengan 18 warga yang sudah kami data sebagai tenaga bantuan orang (TBO), akan tetapi banyak warga yang mengikuti tim karena ingin melihat langsung proses survey yang kami lakukan. Tim melakukan perjalanan ke titik site C-8 dengan perjalanan menanjak sejauh kurang lebih 4km jarak sebenarnya. Perjalanan diawali dengan medan hutan yang tidak terlalu rapat dengan jalur menanjak berupa tanah dan batuan sejauh 1km melewati lokasi yang akan dijadikan bandara/airstripbesar yang sedang terhenti pengerjaannya.

Perjalanan Tim C-8 bersama masyarakat Desa Pija

Setelah perjalanan selama sekitar 1 jam, tim dan masyarakat beristirahat di sebuah pondok kosong sisa proyek pembangunan airstrip besar yang terhenti. Tim beristirahat untuk berkumpul lagi dan mengisi air minum untuk perbekalan menuju titik site C-8. Perjalanan dilanjutkan menuju titik site dengan medan jalanan menanjak dan masuk ke vegetasi hutan lumut basah yang rapat dengan lebar jalan sekitar 1 meter. Setelah sekitar 3 jam perjalanan tim akhirnya tiba di puncak bukit yang merupakan titik site C-8, pada saat yang bersamaan masyarakat dari desa Nganai yang berada tepat di bawah bukit siterepeater C-8 selaku pemilik lahan adat dari siterepeater C-8. Setelah menentukan koordinat untuk melakukan kegiatan soil test yaitu sondir dan hand boring, tim diminta kembali untuk menjelaskan kembali maksud dan tujuan kedatangan kepada warga desa Nganai dan meminta izin atau persetujuan dari masyarakat untuk melakukan kegiatan survey di wilayah mereka. Setelah tim memberikan informasi mengenai maksud dan tujuan, warga Nganai mengizinkan tim untuk melakukan survey soil test dengan sebelumnya dilakukan upacara adat sederhana untuk pemberian izin melakukan survey di tanah adat tersebut.
Upacara adat dan berdoasebelum tim melakukan survey



Pada pukul 12.30 setelah upacara adat untuk penyerahan lahan dari siterepeater C-8 tim bersiap-siap untuk melakukan surveysoil test yaitu dengan mengumpulkan kembali perlengkapan dan alat-alat yang tadinya terpisah saat dibawah oleh porter atau masyarakat setempat. Selanjutnya tim kembali menentukan titik koordinat (plotting lokasi) untuk lahan seluas 20x60 meter yang akan dijadikan lokasi survey dan lokasi pembangunan tower repeater sinyal. Sekitar pukul 13.00 tim memulai untuk melakukan surveysoil test  yaitu sondir dan hand boring, diawali dengan plotting lokasi sondir tim akhirnya memulai perangkaian alat sondir dan melakukan land clearing seluas 2x2 meter karena lokasi lahan di titik site C-8 cukup rapat dan tanah pada lokasi ditutupi oleh berbagai material organik yang tebal. Sementara masyarakat melihat kami dengan seksama karena keingintahuan masyarakat mengenai kegiatan yang dilakukan oleh tim survey.

Koordinat site C-8 Yeretma, Soil Test






Tim melakukan setting peralatan sondir untuk melakukan CPT (Cone Pressure Test) dan melakukan pengukuran serta dokumentasi untuk dilaporkan. Selanjutnya tim melakukan hand boring untuk mengambil sampel tanah sesuai dengan standar prosedur operasi, tim sedikit mengalami kesulitan saat warga menebang pepohonan disekitar lokasi survey karena warga ingin mengambil kayu untuk menghangatkan tubuh dan juga memasak. Cuaca selama proses survey berawan dan kadang turun hujan sedang, sehingga cukup mengganggu proses survey. Pada pukul 16.00 tim selesai melakukan surveysoil test dan memutuskan untuk kembali ke desa Pija dikarenakan kondisi hujan yang semakin lebat dan porter yang belum makan dikarenakan mereka memberi makanan mereka kepada masyarakatDesa Nganai yang datang selaku pemilik lahan adat.









Pada hari ke tiga tepatnya tanggal 30 Agustus 2018 team melakukan sosialisasi ke rumah masyarakat & sekolah guna menanyakan ketersediaan material & mempererat harmoni antara pendatang dan masyarakat setempat.






Pada hari ke-empat pukul 05.00 wit tanggal 31 agustus 2018 team memasak dan sarapan  bersama masyarakat, setelah sarapan team melakukan packing alat sondir dan alat pribadi dikarenakan team akan dijemput oleh koordinator tim dari Wamena, pukul 07.30 wit pesawat telah mendarat di airstripYeretma, setelah pesawat Susi Air jenis Pilatus mendarat, tim dan masyarakat setempat melakukan pengangkatan barang ke pesawat. Pukul 07.50 wit tim berpamitan dengan masyarakat setempat guna kembali ke Wamena.





    LetakGeografisdanAdministratif

Lokasi site C-8 Yeretma terdapat di Desa Nganai, Distrik Pija, Kabupaten Nduga yang merupakan  sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Kabupaten Nduga berada di hamparan Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang terbentang pada areal ketinggian 1500-2500 m di atas permukaan laut.
Lokasi site C-8 berjarak sekitar 40km arah selatan dari kota Wamena, yang berada dibalik daratan tinggi pegunungan trikora dengan ketinggian rata-rata sekitar 2000m dari permukan laut. Lokasi terdekat menuju site adalah Desa Pija, Distrik Pija yang terdapat airstripdengan jarak terdekat menuju site repeater  C – 8.




-            KondisiDemografi


Kondisi demografi Desa Pija yang merupakan pemukiman pedesaan pedalaman yang memiliki banyak keterbatasan fasilitas maupun prasarana tidak seperti di wilayah perkotaan. Hampir seluruh masyarakat Desa Pija memiliki matapencaharian sebagai petani kebun, mencari makanan dengan cara berburu maupun berkebun, di Desa Pija terdapat beberapa suku yaitu suku Baje, Wetapo,Munif dan Giban. Tidak terdapat listrik maupun prasarana yang memadai seperti jalan raya maupun jaringan selular. Jumlah penduduk Desa Pija diperkirakan sekitar 50 kepala keluargasaja, struktur masyarakat sederhana seperti kepala desa, kepala suku dan secara administrasidaerah memiliki kepala camat/distrik. Kondisi sosial antar masyarakat sangat erat sehingga masyarakat Desa Pija maupun di desa sekitarnya sangat baik. Masyarakat memiliki aturan norma adat dan budaya yang baik sehingga sangat menerima pendatang/tamu di daerah mereka. Masyarakat Desa Pija didominasi oleh agama Kristiani.



-                 Cara pencapaian ke Desa (jenis pesawat, lama terbang, biaya)


Untuk mencapai Desa Pija yang merupakan wilayah terdekat menuju site repeater C-8 dapat ditempuh melalui jalur udara yaitu menggunakan pesawat jenis PilatusPorter yang dapat disewa/carter melalui perusahaan penerbangan di Wamena sepertiSusi Air dan AMA. Jenis airstrip di Yeretma sendiri merupakan airstrip kecil yang hanya dapat di masukin oleh jenis pesawat PilatusPorter, pesawat jenis Caravan tidak dapat masuk, untuk pesawat jenis helikopter sendiri terdapat kemungkinan bisa untuk mendarat di airstripYeretma. Untuk mencapai Desa Pija juga dapat ditempuh melalui jalur darat dengan waktu 2 malam versi warga desa. Jarak airstrip Yeretma yaitu sekitar 40km dari kota Wamena sehingga dapat ditempuh selama 15 menit dengan jalur udara menggunaan pesawat PilatusPorter dengan biaya sekitar  Rp 19.250.000,- sekali jalan.



sebenarnya masih banyak catatan saya yang belum saya tuangkan di tulisan ini mulai dari kendala perjalanan, kondisi sosial yang tak terduka dan pemetaan struktur kekeluargaan masyarakat. kalau ada waktu nanti saya update lagi ... hehehe,,, salam kenal...!!! 

Tonton video Survei di pelosok kalimantan...


atau klik link chanel : https://bit.ly/3ndvoiJ

Salam 

Mufli Akbar S.Psi

Komentar